NCL Madiun, Juni 2021 – Perjalanan karir setiap insan memiliki alur cerita yang berbeda – beda. Ada yang sesuai ekspetasi, namun ada kalanya tuhan berkehendak lain. Pada dasarnya kesuksesan memerlukan usaha yang cerdas, pantang menyerah dan berani mengambil resiko. Nah, kali ini penulis menampilkan perjuangan karir alumni NCL Madiun bernama Galih, yang mengawali karir dari Batam.
Galih Cahyo Wibowo, pemuda asli Madiun ini awalnya bekerja sebagai karyawan di pabrik elektronik yang berlokasi di kota Batam. “Saya lulusan SMK PGRI 1 Mejayan jurusan Teknik Pemesinan. Setelah lulus dari SMK saya diterima di perusahaan yang bergerak di bidang elektronik di kota Batam. Saya bekerja sekitar dua tahun di bagian perakitan setrika”, ujarnya.
“Awal mula saya mengetahui NCL Madiun dari teman SMK saya.Banyak teman saya yang melanjutkan pendidikan ke NCL Madiun dan terbukti sukses bekerja ke luar negeri dengan gaji yang menurut saya sangat besar disbanding dengan apa yang saya dapatkan disini. Akhirnya saya memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di NCL Madiun. Sejak itu saya mulai mengumpulkan uang untuk biaya pendidikan, agar tidak membebani orang tua. Apalagi, saya anak yatim, saya harus mandiri supaya meringankan beban ibu saya”, sambungnya.
BACA JUGA : Kapal Pesiar Raksasa Yang Akan Rilis Tahun Depan..!!!
Pria yang akrab di sapa Galih ini kembali melanjutkan ceritanya “ Selesai kontrak kerja selama 2 tahun di Batam saya pulang ke kabupaten Madiun tepatnya di kecamatan Wonoasri. Saya istirahat di rumah sekitar satu bulan, itung itung refresh pikiran, supaya ilmu yang akan saya pelajari di NCL Madiun cepat terserap. Karena jika seseorang berada di titik jenuh, perlu suatu tindakan yang membuat pikiran kita refresh lagi”, ungkapnya.
“Menjalani program pendidikan selama satu tahun di NCL Madiun, membuat saya mengerti dan paham mengenai dunia perhotelan. Dosen berpengalaman, materi – serta sarana dan prasarana praktik yang disediakan NCL Madiun begitu lengkap. Sehingga bagi orang yang awam tentang ilmu perhotelan bisa dengan mudah mengerti tentang dunia perhotelan. Sistem pembelajaran dengan presentase 80% praktik dan 20 % teori membuat suasana pembelajaran di NCL Madiun terasa sangat seru dan asyik”, imbuhnya.
“Setelah menjalani proses pendidikan selama enam bulan di NCL Madiun, saya melanjutkan on the job training (magang, red. Saya magang di Hotel bintang lima Yogyakarta, Sheraton Resort & Spa. Berbekal ilmu yang saya dapatkan di NCL Madiun, proses magang berjalan lancar, walaupun awalnya pasti terasa canggung sih – untuk beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Namun saya menyadari bahwa magang ini merupakan proses transisi antara dunia pendidikan dan dunia kerja. Maka dari itu kita harus disiplin dan bersikap professional”, ucapnya.
BACA JUGA : Berikut Kami Jelaskan Cara Magang Di Dubai..!!
Pemuda yang gemar menyantap nasi pecel ini kembali melanjutkan cerita perjalanan karirnya, “Selesai magang di Yogyakarta saya sempat istirahat dirumah sambil menunggu lowongan kerja dari tim Bursa Kerja Khusus (BKK) NCL Madiun. Kemudian saya mendapatkan kabar bahwa ada lowongan pekerjaan di Hotel Aston Madiun & Allhamdulilah saya diterima bekerja disana. Kurang lebih delapan bulan saya bekerja di Hotel Aston Madiun sebelum akhirnya memutusakan untuk go internasional. Dengan bantuan tim BKK NCL Madiun saya memperoleh informasi bahwa ada lowongan pekerjaan di Dubai. Singkat cerita saya ikut wawancara kerja di Kampus NCL Madiun melalui video call, dua hari menunggu akhirnya diterima di Hotel Sofitel Dubai The Obelisk. Hotel tersebut baru selesai dibangun dan saya berkesempatan menjadi opening team di hotel tersebut”, tambahnya.
“Awal mula karir di Dubai sempat terhambat karena pandemi Covid-19, sempat di Lock Down juga. Tapi keadaan sulit ini mampu kami lalui dengan tetap menjaga dan menjalankan protokol kesehatan, dan akhirnya situasi semakin membaik ”, sambungnya.
Menyinggung soal gaji, Galih menjawab “Gaji yang saya dapatkan di Dubai lumayan, gaji pokoknya Rp. 4 jutaan ditambah dengan gaji bonus dan tip, sehingga total gaji bersih per bulan saya berkisar di Rp. 7 jutaan. Mengingat konsumsi dan tempat tinggal sudah disediakan, saya bisa fokus untuk mengumpulkn tabungan”, katanya.
Foto Hotel Sofitel Dubai The Obelisk
Tak lupa sebagai penutup artikel kabar alumni ini, penulis kembali menyemangati para pembaca khususnya para adik kelas di NCL Madiun yang sedang berjuang meraih cita – cita jangan pernah menyerah dengan keadaan. Bersyukurlah atas semua yang kita terima dan tetaplah berusaha memanfaatkan peluang. Hari ini harus lebih baik daripada yang kemarin.
Sangat menginspirasi saya untuk bersekolah di NCL Madiun. Saya masih SMK kelas 11 dan punya mimpi untuk bersekolah dI NCL Madiun.
Terimakasih kak Budi, semoga saja mimpinya bisa terwujud
Keren banget kakak, ada foto2nya juga di setiap prosesnya.
Terimakasih kak Meri, dengan foto berarti ada bukti yang otentik juga kan