12 Juta Rupiah Per Bulan! Inilah Bukti Sukses Alumni NCL Madiun (Lagi) Asal Trenggalek!

NCL Madiun, Desember 2019 – Sukses! Selalu saja ada pembahasan jika kita berbicara soal ini. Ada yang menyebutnya sebagai cara atau metode yang bisa dipelajari secara ilmiah, ada juga yang menganggapnya sebagai keberuntungan atau hoki. Buat lulusan NCL Madiun tahun angkatan 2017 yang pernah sekolah di SMK Islam Durenan Trenggalek ini, sukses berarti bisa hidup mandiri, mapan dan berpenghasilan. Kuncinya adalah bisa memilih lingkungan pergaulan, belajar dari yang terbaik dan meyakini kekuatan doa kedua orangtua, terutama doa seorang Ibu. Kebanggaan sudah pasti dirasakan oleh pihak keluarga dan juga guru-guru di sekolah, kebahagiaan sebagai wujud rasa syukur juga dirasakan oleh NCL Madiun sebagai Lembaga yang menjembatani setiap cerita sukses alumni-alumninya, namun untuk pria yang akrab disapa dengan sebutan Zein ini, bisa mandiri dengan karir dan pekerjaannya yang menghasilkan uang 12 juta rupiah setiap bulan di usianya yang baru menginjak angka 22 tahun ini, tentu adalah hal yang inspiratif!

Bernama lengkap Yoga Fajar Fuad Zein, pria yang pernah menempuh kejuruan di bidang TKJ (Teknik Komputer Jaringan) semasa sekolah dulu tidak ubahnya seperti remaja kebanyakan. Dinamika kehidupan datang silih berganti, dunia remaja, cerita masa SMK, begitu kenang Zein mengawali sesi wawancara bersama tim redaksi NCL Madiun. “Saya kira kita semua pasti punya cerita hidup, mulai dari kita dilahirkan, tumbuh menjadi anak-anak, beranjak remaja sampai memasuki usia dewasa. Ceritanya pasti tidak sama, ada yang mengisinya dengan lebih banyak belajar untuk menambah pengetahuan, ada yang mengisinya dengan lebih banyak bermain dan bersantai, ada juga yang sekedar mengikuti arus, beraneka ragam. Saya sebenarnya prihatin dengan tren yang merebak belakangan, terutama yang sedang heboh di kalangan remaja, soal game di smartphone, saya tidak mengatakan untuk menjauhi aktivitas bermain game, saya pun juga menyukai bermain game di smartphone, namun kalau itu sudah masuk ke level kecanduan, efeknya tentu tidak baik” ungkap Zein.

Menelisik lebih jauh, Zein pun mengenang cerita semasa dia masih duduk di tingkat SMK. “Maklum, anak SMK dan SMA tentu punya perbedaan, tapi juga punya kesamaan. Tidak semua anak SMK itu “begitu”, maksud saya apa ya, kalau kata orang jawa itu “sak penake dewe” (bersikap semaunya sendiri, red), beda dengan anak SMA yang cenderung lebih terarah, tidak semua memang, tapi jika dilihat dari segi persentasenya, tentu lebih besar anak-anak SMK. Sedangkan kesamaanya, jenjang pendidikannya kan 3 tahun. Setelah itu kan lulus, nah setelah lulus itu lo yang jadi pertanyaan yang sebenarnya, jaman semakin maju, mau bekerja dengan hanya mengandalkan ijasah SMK saja, rasanya kok sulit, kalau ada pun hanya pekerjaan seadanya” lanjut Zein.

“Beruntung saya dekat dengan guru BK (Bimbingan Konseling), sering konsultasi ke guru-guru BK, karena menurut saya, guru BK itu lebih punya banyak arahan buat kita (calon lulusan kelas 12, red) soal arah masa depan, dari pengalaman saya sendiri, saya merasa beruntung bisa diperkenalkan dengan NCL Madiun ini melalui guru BK, sejujurnya waktu mendekati kelulusan itu, saya belum punya arahan sama sekali, mau kuliah atau mau kerja, pokoknya masih bingung lah!” ujar Zein. Saat ditanya soal cita-cita yang pernah ingin menjadi seorang TNI, Zein menjawab “Ya namanya cita-cita kan boleh-boleh saja, memang dulu saya ingin menjadi seorang TNI, tapi tidak begitu di dukung oleh Ibu saya, ya sudah, saya turuti saja, saya tidak menganggap Ibu melarang saya, saya tetap berpikiran positif, mungkin ada jalan lain yang sedang disiapkan buat saya” jawab Zein

Menelusuri lebih jauh lagi, tim redaksi juga sempat menanyakan beberapa alasan Zein memilih NCL Madiun. “Saya kebetulan diantarkan langsung menemui Pak Dar dan Ibu Anny, saya melihat sosok mereka berdua itu sebagai sosok seperti orangtua saya dirumah. Orangnya baik, sederhana, humoris, pokoknya kalau buat yang belum kenal kepribadiannya beliau, pasti tidak ada yang percaya kalau mereka ini yang mengelola NCL Madiun. Itu sih yang buat saya simpatik dan akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan NCL Madiun. Jika dibandingkan dengan sekolah hotel lain yang pernah saya survey, jauh dengan NCL Madiun ini, dari caranya memberikan informasi saja sudah keliatan kok, NCL Madiun lebih jujur, masuk akal dan tidak muluk-muluk, tidak banyak iklan dan promosi!” serunya.

Sama seperti seluruh peserta didik asuhan Pak Dar sejak awal dibukanya tahun 2011, semua mengalami alur dan prosedur yang sama. 6 bulan di kampus kemudian dilanjutkan 6 bulan magang. Zein juga mengalami hal yang sama. 6 bulan di kampus menciptakan banyak cerita dan kenangan, terutama bagi dia dan teman-teman seangkatannya dari kelas Holland. 6 bulan mengikuti magang di Hotel J.W Marriot Surabaya, juga bukan pengalaman biasa. Maka tidak diragukan lagi, Zein yang sejak awal sudah mengetahui tentang pengaruh lingkungan pergaulan dalam menentukan sukses tidaknya tujuan yang ingin dia capai, melesat cepat dengan karir dan pekerjaannya sebagai Staff di Hotel Four Point by Sheraton di Surabaya. Tidak kurang dari 12 juta rupiah setiap bulan bisa dia dapatkan, diluar dari uang tips yang sesekali diberikan oleh tamu-tamu hotel.

“Alhamdulillah, ternyata memang benar. Jika kamu ingin mendapatkan kebahagiaan dunia, milikilah ilmu. Jika kamu ingin mendapatkan kebahagiaan di akhirat, milikilah ilmu. Dan jika kamu ingin mendapatkan keduanya, milikilah ilmu. Terimakasih untuk Pak Dar sekeluarga, juga semua dosen dan staff NCL Madiun yang sudah banyak mentransfer ilmunya kepada saya, saya merasa senang dan sangat bersyukur. Semoga NCL Madiun selalu jaya sepanjang masa, banyak melahirkan alumni-alumni berkualitas, terus dipercaya masyarakat di berbagai lapisan sebagai Lembaga Pelatihan Kerja yang jujur, amanah dan bisa dipercaya!” ucap Zein di sesi akhir wawancara.